Andalan Masyarakat Pedesaan, Pertashop Laris Manis Diserbu Warga

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Pertashop seakan menjadi oase bagi masyarakat pedesaan, bagaimana tidak, semenjak kehadirannya masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke SPBU untuk mendapatkan BBM berkualitas seperti Pertamax dan Dexlite dengan harga yang setara dan jaminan kualitas dan safety seperti di SPBU.

Jumlahnya pun kini menjamur di Sulawesi mulai dari tahun 2020 berjumlah 46 Pertashop kini sudah 373 Pertashop tersebar d penjuru Sulawesi dengan volume penjualan rata-rata 1 kilo liter / hari.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan bahwa Pertashop masih menjadi primadona bisnis Perusahaan. “Demand BBM di pedesaan sangat tinggi, ditambah dengan kepemilikan Pertashop yang mudah, murah dan cepat menjadikan perkembangannya sanamgat luar biasa, “ ujar Fahrougi.

Saat ini beberapa Pertashop telah memperluas cakupannya, selain berjualan oli dan gas LPG 3kg sesuai dengan konsep Pertashop yang menjadi one stop shopping for all Pertamina Products, para pengusaha juga menambah bisnis Non Fuel Retail seperti ATM, minimarket, barbershop, dan beberapa unit usaha lainnya.

“Bahkan salah satu Pertashop kita di Luwuk, Sulteng, menjadi pilot project BUMN Shop seperti Kantor Pos, Bulog dan layanan perbankan. Agaknya mereka sudah mempersiapkan Pertashop ini sebagai cikal bakal SPBU dengan modal terbatas,” imbuh Fahrougi.

Para pengusaha Pertashop pun kini membentuk Himpunan Pengusaha DPD Pertashop Merah Putih yang menaungi segala aspirasi pemilik Pertashop.

Ketua DPD Pertashop Merah Putih Sulsel H Abdul Salam mengungkapkan pihaknya akan mendorong kepada pemda terkait kemudahan perizinan. Karena bagaimanapun mereka mendorong akses energi di pedesaan lebih terjangkau sehingga bahan pokok ikut turun. “Kami berharap karena ini resmi dipermudah perizinan dari sisi pemda, supaya yang tidak resmi dan safety seperti Pertamini tidak semakin menjamur,” ujar Abdul Salam.